Budayakanlah Komentar yang Bermutu

Senin, 06 September 2010

Pilihan yang Salah dengan Alasan Yang Benar

Alkisah, ada seorang pengusaha kayaraya yang hidup bersama Istri dan seorang anaknya yang berumur 7 tahun.


Si bapak bekerja sebagai seorang pengusaha di bidang Textil, dan sang Ibu bekerja di perusahaan Roti yang nota benenya juga merupakan milik keluarga ini, saking kayanya eluarga ini, anak mereka mampu bersekolah di sebuah Sekolah Internasional yang sangat terkenal di daerah mereka tinggal


Suatu hari, Saat mereka sedang makan bersama di ruang makan mereka, tiba-tiba pembantu mereka mendengar suara letusan yang belakangan di ketahui berasal dari terjadinya arus pendek yang berakibat fatal dimana arus pendek ini diikuti sebuah Kilatan yang kemudian menjadi api yang berkobar



Tentu saja tidak sulit bagi sang "Jago Merah" untuk melahap rumah mereka, dengan berbagai Usaha, akhirnya sang bapak berhasil keluar, Sayangnya anak dan Istrinya tertinggal. Saat ia berusaha masuk kembali ke rumahnya, sebuah penopang atap mereka roboh dan tepat mengenai tangan kanannya, tapi itu tidak mengendorkan sang bapak, dia tetap berusaha sekuat mungkin, sehingga dia menemukan Anak dan Istrinya terkulai lemas di lantai karna terlalu banyak menghisap asap


Sang Bapak bingung, dalam hatinya Iya bertanya


"Siapa yang harus aku selamatkan?"
"Anakku yang baru berusia 7 tahun"
"atau istriku yang telah menemaniku selama 8 tahun"


dan entah apa yang terlintas di pikiran bapak ini, tiba-tiba saja dia mengangkat tubuh istrinya dengan tangan kirinya dan terpaksa meninggal kan Anaknya, karna tangan kanannya hampir tidak bisa bergerak akibat terkena penopang atap tadi.


Bapak ini pun keluar dari rumah yang masih berkobar itu dengan membawa serta tubuh istrinya yang pingsan sambil menangis karna dia tau, Anaknya telah tiada. Setelah kejadian itu, mayat anaknya di temukan hangus di antara serpihan-serpihan hangus dari rumah itu.


kemudian, cerita ini menyebar melalui hampir semua Media masa


20 Tahun kemudian.....


Sang bapak sudak berkeriput, tangan kanannya yang dulu hampir patah karna peris tiwa kebakaran itu, kini sudah membaik, sang ibu juga sudah berkeriput dan sudah sering sakit-sakitan, tapi mereka sudah memiliki anak lagi yang sekarang berumur 17 tahun. Yah, memang setelah kejadian kebakaran itu, keluarga mereka jatuh miskin di karenakan hampir seluruh arsip saham dan kpemilikan perusahaan mereka hangus di lahap si "Jago Merah"


di Suatu sore, sang bapak sedang duduk di depan Gubuk reotnya. Tiba tiba seorang Profesor di bidang pisikologi datang menghampirinya, sang Bapak kaget, namun akhirnya sang Profesor menjelaskan maksud kedatangannya. Menurut sang Profesor, dia datang untuk bertanya kepada bapak ini


"Bapak, saya ingin bertanya, Kenapa bapak pada saat terjadi kebakaran malah menyelamatan menyelamatkan Istri bapak?"
"bukannya menyelamatkan Anak bapak yang baru berumur Tujuh tahun kenapa....."


"STOP" teriak yang bapak dengan suara lantang
rupanya bapak ini tidak tahan mendengar ocehan sang dokter


lalu sang bapak pun mulai menjawab
" Anak ku, berhentilah bertanya seperti itu"  kata sang bapak dengan tenang
" Aku ini sudah tua, san aku sudah menjawab pertanyaan seperti itu sejak 20 tahun terakhir ini"
" Jawabannya sederhana saja"


lalu sang kakek mengambil napas panjang dan berkata


" Anak ku, Dengan seorang Istri kau dapat membuat seorang anak"
" Tapi dengan seorang Anak, kau tidak akan bisa Membuat seorang Istri "


Mendengar pernyataan itu, sanga Profesor pun terdiam dan hanya dapat saling memandang dengan sang kakek


SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar